--> PILIH SEDEKAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI ATAU TERANG-TERANGAN??? | HMR TALKING PERSONAL

Talking Personal

Monday, April 1, 2019

PILIH SEDEKAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI ATAU TERANG-TERANGAN???

| Monday, April 1, 2019


Malam pembaca,

Pilih Sedekah Secara Sembunyi-Sembunyi Atau Terang-Terangan??? - Melanjuti artikel sebelumnya masih tentang sedekah dan tugas dari Ust Yusuf Mansur.

Jika teman pembaca ditanya "Manakah yang teman pembaca pilih; Sedekah secara sembunyi-sembunyi? Atau terang-terangan? Kenapa? (Boleh di jawab di kolom komentar)". Kalau saya pribadi akan menjawabnya dengan saya akan memilih keduanya tergantung situasi. Kemudian muncul pertanyaan baru lagi "Situasi seperti apa Saudara akan sedekah secara sembunyi-sembunyi? Dan situasi seperti apa Saudara akan sedekah secara terang-terangan?"

Misalnya seperti ini, (ketika saya bilang misalnya atau contohnya, biasanya saya ambil dari kisah saya sendiri atau yang biasa saya lakukan) ketika kita sedang berada dijalan dan kita sedang bersama teman atau keluarga dan salah satu dari mereka ada yang suka nyinyir atau selalu memandang sesuatu diawali dengan perassaan dan pemikiran negatif dan kita lewat di depan orang yang kesulitan atau layak untuk kita beri sedekah saya akan melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Bisa jadi kita ketempat tujuan terlebih dahulu setelahnya disana saya akan permisi ke toilet dan kemudian menemui orang yang berhak atau layak untuk kita beri sedekah tadi sendirian.

Lalu situasi seperti apa saya akan melakukan sedekah secara terang-terangan? Bisa jadi ketika saya pergi dengan adik-adik saya atau orang yang saya cintai atau teman akrab atau keluarga atau tidak sedang bersama dengan orang yang selalu diawali dengan berpikiran negatif tadi. Karena hal ini bisa menjadi inspirasi untuk mereka dan mengajarkan mereka kebaikan. Dan kalau mereka sudah terinspirasi dari tindakan kita atau secara tidak langsung kita mengajarkan mereka bisa jadi itu juga menjadi salah satu ladang amal jariyah kita. Sepahaman gak pemikiran saya dengan teman pembaca?

Dan saya juga suka melakukan sedekah melalui tangan orang lain demi melatih mereka secara tidak langsung. Contoh lagi di jalan atau lagi makan bakso atau lagi apapun lah keadaannya, kemudian ada yang minta sedekah saya kasih uang yang mau saya sedekahkan ke adik saya dan menyuruhnya untuk memberikannya ke orang tersebut dan saya pura-pura sedang sangat menikmati bakso atau pura-pura sedang asik main game jadi dia tidak bisa menolak.

Tapi saya juga bahkan suka membatalkan niat saya untuk sedekah ketika ada sedikit unsur riya dihati.

"Jika amal yang Saudara lakukan adalah bagus untuk didengar orang banyak, dan berkemungkinan untuk ditiru sebab barangkali menggugah, apakah Saudara masih tetap merahasiakannya? atau mulai mengubah sikap, dan menjadikan amal Saudara sebagai guru pengalaman?"- BOLEH GA SIH NGAREP KETIKA SEDEKAH (Ust Yusuf Mansur)
Kalau saya sih mending mengubah sikap dan menjadikan amal saya sebagai guru pengalaman. Jika yang kita lakukan bisa bermanfaat untuk orang banyak kenapa harus kita simpan sendiri pengalaman itu?



Thanks teman-teman pembaca blog sederhana ini. Semoga bisa memberi inspirasi kebaikan.

Jangan lupa share jika dirasa tulisan ini bermanfaat ingat "Jika yang kita lakukan bisa beranfaat untuk orang banyak kenapa harus kita simpan sendiri?"

Tinggalkan Saran dan Kritik yang membangun di kolom komentar baik itu dari segi penulisan, SEO, tema, apapun demi kemajuan blog ini dan penulis.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak mengenakkan di hati.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment