--> SEDEKAH TAPI PAMRIH? | HMR TALKING PERSONAL

Talking Personal

Sunday, March 31, 2019

SEDEKAH TAPI PAMRIH?

| Sunday, March 31, 2019


Selamat malam teman pembaca,

Sedekah Tanpa Pamrih? - Kenapa selamat malam? karena saya menulis artikel ini sekitar jam 10.30 malam.

Seperti biasa tulisan kali ini juga masih seputar tugas online dari Ust Yusuf Mansur. Ini adalah tugas selanjutnya dari tugas sebelumnya. Jadi perintahnya begini:

"Sejenak Saudara tuangkan gagasan dan pikiran Saudara, mengenai apa yang diangkat dalam Case 2 ini. Bermula dari seseorang yang sedekah tapi pamrih kepada yang disedekahi (pamrih kepada manusia). Bukan pamrih dengan minta dunia, tapi pamrih minta didoakan. Kemudian, ditambah dengan diskusi lain tentang boleh gak kemudian seseorang meminta kepada Allah setelah dia bersedekah? (pamrih kepada Allah). Atau boleh juga diperluas; Bolehkah berharap kepada Allah setelah baca AL-Qur'an (mengharap fadhilah surah ini surah itu), dan setelah shalat (mengharap fadhilah shalat Tahajjud, fadhilah shalat Dhuha, fadhilah shalat wajib berjamaah)?"

Sebelum masuk ke diskusi saya akan share dulu Case 2 nya:

Di Case 1 si pemberi sedekah benar-benar mengosongkan sedekahnya hanya untuk Allah semata. Bahkan tidak ada permintaan apa pun kepada yang diberinya. Tidak ada. Ia hanya tambahkan amalnya dengan amal tambahan doa. Ya, ia mendoakan anak yatim dan si ibu. Agar anak yatim tersebut sembuh dan si ibunya mendapatkan berkah sebab di rumah tersebut ada anak yatimnya.
Namun anak muda di Case 2 ini berbeda. Anak muda pemberi sedeka ini menambahkan kalimat akhir di amplop tersebut: "... Mohon doa, agar Allah berikan saya rezeki yang banyak yang barokah, dan agar Allah kabulkan hajat saya". Masih tanpa nama. Hanya tertulis: "Hamba Allah"
Nah kalo menurut pendapat saya pribadi sih boleh-boleh saja minta doa seperti di Case 2 itu kepada orang melalui sedekah kita dibandingkan minta doa tanpa memberi sesuatu sebelumnya. wkwkwk Bukankah kita sendiri juga suka merasa senang melakukan sesuatu yang ringan tapi di kasih sesuatu terlebih dahulu?

Kalo soal bolehkah kita berharap kepada Allah setelah bersedekah atau beramal tentu saja itu yang harusnya kita lakukan. Karena kalau kita tidak berharap kepada Allah lalu harus kepada siapa lagi kita akan berharap? Bukankah kita sudah sama-sama tahu kalau berharap kepada manusia itu pahit seperti kata Ali bin Abi Thalib.

Mudahnya begini, kita sering sekali mendengar ceramah atau membaca tentang amalan-amalan penghapus dosa. Benarkan? Nah amalan itu kita lakukan kemudian kita berharap dosa kita akan dihapus oleh Allah SWT. Begitu juga pada case 2 ini seseorang melakukan sedekah (melakukan amal kebaikan) yang kemudian kita minta orang mendoakan kita (sebagai Booster), tidak kita minta pun sebenarnya Allah Maha Tahu dan akan mengabulkan hajat orang tersebut.

Bukankah Allah senang jika manusia itu minta kepada Allah sebagai seorang hamba yang yakin percaya dan butuh kepada Tuhannya. Segala amal perbuatan kan tergantung niatnya. Kalau niatnya mau riya yah tetap saja riya hasilnya. Kalau sedekah dan minta doa kepada orang tersebut emang merugikan orang yang kita minta doanya?

Saya sangat setuju dengan tulisan yang ada pada buku Ust Yusuf Mansur "BOLEH GAK SIH NGAREP KETIKA SEDEKAH?"
Dan jika bersedekah malah menjadikan seseorang tidak boleh berharap sama Allah, apakah kemudian ia boleh memilih tidak bersedekah saja? Sebab sedekahnya malah menghalanginya meminta sama Allah SWT.

Silahkan share sebanyak-banyaknya tulisan dari blog ini.

Jangan lupa tinggalkan saran dan kritik yang membangun di kolom komentar.

Terimakasih.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment